RSS

Swikee khas Purwodadi


Nikmatnya Swikee Purwodadi
Sabtu, 31 Januari 2009 15.25 WIB

Kalau Anda berpergian ke kota Semarang, jangan lupa mencicipi salah satu makanan khas di sana, yaitu Swikee alias daging kodok yang diolah dalam berbagai bentuk masakan, dan yang cukup khas adalah Swikee Purwodadi.

Rasa dagingnya yang dicampur dengan kuahnya terasa gurih dan manis kaldu, terasa sedkit asam jeruk nipis di kuahnya, untuk lebih nikmat lagi bisa ditambahkan satu slice tambahan jeruk nipis dan satu sendok kecil cabe merah. Apalagi kalau dimakan bersama nasi putih yang masih hangat, terasa segar dan menghangatkan.

Bahan-bahan:

500 gram kodok yang sudah bersih
3 buah jahe, iris dengan ukuran 2 mm
5 siung bawang putih, memarkan
2 sendok makan tauco, dihaluskan
3 sendok makan kecap manis
1/2 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh gula pasir
1 sendok teh garam
3 sendok makan minyak
2 batang seledri, iris kasar
500 cc air

Cara membuat:

Panaskan minyak, tumis bawang putih dan jahe hingga kuning, lalu tambahkan taoco, aduk rata.

Masukkan paha kodok, kecap manis, dan merica bubuk, aduk rata, masak hingga paha kodok menjadi kaku.

Tambahkan air, aduk rata, kecilkan api, masak sekitar 25-30 menit.

Tambahkan gula dan garam, aduk rata, angkat dari api, lalu taburi atasnya dengan seledri.

Sajikan dengan jeruk nipis, kecap manis, cabai rawit dan nasi putih yang masih panas.

LUMPIA Khas Semarang


Di Kota Semarang ini ada lima ”aliran” lumpia Semarang dengan cita rasa berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih.



Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.

Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (65), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.


Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.

Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.

Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.

Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang

Bahan:

20 lbr kulit lumpia siap pakai Daun bawang cung

Isi :

75 gr udang cincang

75 gr ayam cincang

300 gr rebung, iris korek api

100 gr tauge

1 btg daun bawang, iris halus

2 sdm kecap manis

1/2 sdt garam

1/2 sdt lada

1 sdt gula pasir

1 btr telur, kocok lepasMinyak goreng

Bumbu halus:

2 siung bawang putih

2 sdm ebi

4 bh bawang merah

1/2 sdt garam

1/4 sdt lada bubuk

Acar, aduk rata:

150 gr ketimun

10 bh cabai rawit

1 sdm gula pasir

1/2 sdt garam

1 sdt cuka

Saus:

2 siung bawang putih, cincang

50 gr gula merah

150 ml air matang

3 sdm tepung sagu, larutkan

1/4 sdt garam

1 sdm minyak untuk menumis

Cara membuat:

1. Buat isi: panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum, masukkan ayam dan udang, aduk sampai berubah warna. Tambahkan rebung, tauge, daun bawang, kecap manis, garam dan lada, aduk, masak hingga kering. Masukkan telur kocok, aduk-aduk, masak hingga kering, angkat, dinginkan.

2. Ambil selembar kulit lumpia, beri 1 sdm adonan isi, lipat kedua ujungnya lalu gulung dan rekatkan dengan putih telur.

3. Panaskan minyak, goreng lumpia sampai kuning kecokelatan, angkat, tiriskan.4. Buat saus: panaskan minyak, tumis bawang putih hingga layu, tambahkan air dan garam, rebus hingga mendidih, masukkan larutan tepung sagu, aduk, masak hingga mendidih dan kental, angkat


Untuk 8 buah


Siomay Khas Bandung



Siomay
Info Wisata - Makanan Khas Bandung

Makanan khas Bandung ini terbuat dari tepung aci dan ikan,
diberi bumbu kemudian dikukus, dan disajikan
atau dimakan dengan telur rebus, kol, tahu,
kentang dan dicampur dengan saus kacang,
yang sudah dibumbui, hampir sama dengan bumbu saos kacang batagor.
Siomay ini terdapat di beberapa rumah makan,
warung yang ada di kota Bandung.
(sumber : www.indonesia.travel)

2 ons daging ayam dicincang
1 ons udang dicincang
2 ons ikan tuna/tenggiri dihaluskan
1 ons tepung tapioka/aci
2 sendok makan ebi digoreng dan diuleg lemes.

Bumbu :
bawang putih 4, bawang merah 4
merica 1 sdt
bumbu masak/vetsin/royco 1/2 sampai 1 sdt tergantung
selera

gula 1 sdt
garam 1 sdt
kecap ikan 5 sdmakan (kalau nggak ada ga usah juga tetep enak koq)

Semua daging dan bumbu diuleg/blender/mixer, lalu
diulet pake tangan.

Tambahkan air biasa 150 cc boleh ditambah lagi max 50 cc, disesuaikan, pokoknya tidak terlalu cair, juga tidak terlalu keras.

Setelah semua tercampur, harus langsung dibentuk.
Kalo pake tahu jangan lupa tahunya rendam pake air
garam dulu

Setelah itu, kukuslah kurang lebih setengah jam…

Oya ini resep sambelnya :

100 gr cabe rawit/merah + 1,5 sdt garam + 1/2 atau 1
sdt vetcin/bumbu masak + gula 4 sdm.
Semua diuleg lemes/blender lalu digoreng sampai
matang, baru masukan kacang suuk 250 gr yang telah
digoreng ditumbuk. Kkemudian beri air 450 cc, setelah
agak asat angkat. Bila mau dimakan tambahkan kecap dan
jeruk limo…

Atau bisa juga dari resepnya keluarga Nugraha, katanya lebih enak :

200 gr kacang tanah goreng
50 gr kemiri sangrai
3 siung bw putih goreng
2 cabe merah kukus
garam secukupnya
gula secukupnya
kecap sedikit
100 ml air
jeruk limau
daun jeruk

Resep sambel pakai kacang pindasaus (kacang yang sudah dihaluskan) :
untuk 250 gr kacang:
bawang putih 4 buah
kemiri sangrai 4 buah
cabe merah 2 atau 3 buah
air 500 ml
gula 1 sdt dan garam 2 sdt (selera)
catatan: 3 resep jadi 60 bungkus plastik kecil (@ kurleb 4 sdm)

Makanan khas Kalbar Tempoyak


Makanan Tradisional bernama Tempoyak, berasal dari durian matang yang diasinkan dan diolah dengan sangat sederhana serta memerlukan bahan yang tidak sulit didapatkan dimana saja.

Makanan tradisional ini sudah ada sejak dahulu kala, kapan makanan ini pertama kali dibuat tidak ada sumber yang yang menjelaskan. Makanan ini biasanya dimakan sebagai lalapan yang dicampur dengan nasi, selain itu juga bisa digoreng atau untuk membuat masakan asaman baik ikan, daging atau dedaunan.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah :

  1. Durian Matang sebagai bahan pokok
  2. Garam untuk mengasinkan

Cara pengolahan :

  1. Kupas beberapa durian atau sesuai kebutuhan,
  2. Pisahkan daging durian dengan biji,
  3. Tabur dengan garam secukupnya atau sesuai selera,
  4. simpan ditempat tertutup, misalnya galon, ember atau tempat lain yang bisa ditutup rapat,
  5. biarkan selama 2 sampai 3 hari.
  6. Tempoyak siap dikonsumsi

NB: untuk penyimpanan dalam Waktu lama simpan ditempat yang tertutup rapat dan jauhkan dari sinar matahari agar rasa tetap tejaga.

Oke salamat mencoba dan selamat menikmati. Mau durian murah cari aja dikebun orang-orang di Kalimantan Khususnya Melawi tapi dengan syarat ijin dengan yang punya kebun.

Ayam Betutu khas Bali

Setiap daerah memiliki tradisi dan budaya yang berbeda dari daerah lainnya. Demikian pula halnya Bali. Bali yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama para wisatawan dalam negeri maupun manca negara, memiliki banyak sekali keunikan. Budayanya yang adi luhung telah menarik berbagai bangsa dari bermacam belahan dunia untuk datang mengunjunginya.

ayam_betutu

Ayam BeTutu adalah salah satu keunikan diantara berbagai keunikan yang dimilik Bali, Apakah Ayam Betutu itu…? Adalah merupakan makanan/masakan khas dari Pulau Dewata.

Bagaimana cara membuatnya…?

Bahan:

  • 1 ekor ( 1½ kg ) ayam besar
  • 100 gr daun singkong muda, rebus hingga lunak, peras, potong-potong
  • 5 sdm minyak, untuk menumis
  • daun pisang/aluminium foil, untuk pembungkus

Bumbu yang dihaluskan:

  • 7 buah cabai merah dan 5 rawit
  • 5 buah kemiri, disangrai
  • 10 buah bawang merah
  • 1 sdt terasi
  • 5 buah bawang putih
  • 1 sdm ketumbar, disangrai
  • 1½ sdm serai, diiris halus
  • 2 sdt merica bulat
  • 1 sdm lengkuas dicincang
  • ½ sdt pala bubuk
  • 2 sdt kunyit dicincang
  • 4 lembar daun jeruk purut
  • 2 sdt jahe dicincang
  • 2 sdt kencur dicincang
  • garam dan gula menurut selera

Cara Membuat:

  • Tumis bumbu halus sampai harum dan kering. Angkat dan dinginkan. Bagi menjadi dua bagian.
  • Campur satu bagian bumbu dengan daun singkong. Masukkan dalam rongga badan ayam, semat lubangnya dengan tusuk gigi. Lumuri sisa bumbu pada permukaan ayam dan di bawah kulit.
  • Bungkus dengan beberapa lapis daun pisang, ikat erat dengan tali. Panggang dalam oven dengan panas 180°C, selama 2-3 jam sampai matang.
  • Angkat, potong-potong dan hidangkan.

Catatan: sebelum dipanggang, bisa juga dikukus lebih dulu ± 45 menit, kemudian dipanggang selama 1 jam.

Betutu adalah masakan kebanggaan masyarakat Bali. Biasanya dibuat dari bebek yang dibungkus daun pisang, lalu dibungkus lagi dengan pelepah pinang sehingga rapat. Bebek ditanam dalam lubang di tanah dan ditutup dengan bara api selama 6-7 jam sampai matang.

Soto kudus


Libur panjang yang diawali dengan pencontrengan kemarin membuat saya sedikit kebingungan, karena yang berjualan makanan sedikit sekali. Sebetulnya kemarin Kamis (9 April ‘09) ingin sarapan bubur di Simpang Lima, tapi ternyata tidak ada, karena bukan hari minggu. Akhirnya saya berbelok ke jalan Kha Dahlan, dan mata saya tertuju pada Soto Kudus Mba Lin. Rasanya sudah sekian tahun di Semarang, saya belum pernah kesampaian mencoba soto Mba Lin. Jadilah saya sarapan di situ. Untung tidak begitu ramai, walaupun semua meja terisi. Kami memesan Nasi Soto karena memang menu utamanya adalah soto.

Saat beradaptasi dengan ruangan yang ada di warung tersebut, saya mulai membaca-baca daftar menu yang terpampang di papan menu beserta tarifnya. Semua harga masih terjangkau. Makanan segera datang.
Soto Kudus Mba Lin
Ternyata soto ini menggunakan santan, kok seperti soto surabaya yah? Hm, saya bukan mania soto, jadi menurut saya rasanya seperti… yah seperti soto. Sambil mencari-cari camilan yang rasanya asin, saya ambil gambar sotonya. Kurang 3 suapan lagi, saya baru melihat ternyata di sana juga menjual kerpik paru. Saya menyesal karena tidak tahu bahwa ada paru di sana.

Bagi warga semarang Soto Mba Lin sangatlah terkenal, walau di situ jelas-kelas tertulis soto kudus. Penasaran? Kunjungi saja di jalan KHA Dahlan. Lagi-lagi saya lupa mencatat alamatnya. Letaknya kalau dari arah simpang lima sebelah kanan jalan. Silakan mencoba.



Bahan:

* 1 ekor ayam kampung
* 100 gram tauge, dibuang akarnya & dicuci bersih
* 2 batang daun seledri, diiris halus
* 2 batang daun bawang, diiris halus
* 5 butir bawang merah
* 10 siung bawang putih
* 50 gram bawang goreng
* 5 butir kemiri
* 4 cm jahe
* 2 lembar daun salam
* 4 cm lengkuas/laos, dimemarkan
* 1 sdt bumbu penyedap
* 1 jeruk nipis, diambil airnya
* Garam dan merica secukupnya

Cara Membuat:

* Siapkan air di dalam panci besar. Masukkan ayam kampung, daun salam dan lengkuas di dalam panci, rebus sampai matang dan empuk.
* Angkat ayam yang sudah empuk, tiriskan. Suwir-suwir daging ayam, sisihkan.
* Pisahkan kaldu ayam sebanyak 2 liter, jika kurang tambahkan air matang.
* Cincang kasar bawang merah dan putih. Kemiri dihaluskan. Jahe dimemarkan, lalu dibakar sebentar.
* Panaskan 2 sdm minyak lalu tumis bawang merah, bawang putih, kemiri dan jahe sampai harum. Masukkan tumisan bumbu ke dalam kaldu ayam yang sudah dipisahkan. Tambahkan bumbu penyedap, garam dan merica secukupnya dan didihkan di atas api sedang. Setelah mendidih, angkat.

Cara Menghidangkan:

* Siapkan mangkuk cekung, masukkan daging ayam, tauge, bawang merah, daun bawang, daun seledri dan perasan jeruk nipis.
* Terakhir, tuangkan kaldunya.
* Hidangkan selagi panas dengan Sambal Kecap.

Untuk 4-6 orang.

Coto Makasar

Menyenangkan sekali sebetulnya makan di Makassar ini. Menu favorite all the time adalah ikan dan ikan. Segar, manis dan murah.
Selain itu porsi makanan di Makassar ini luar biasa besar dan harganya dibanding dengan di Jakarta .. very reasonable, apalagi dg porsinya yg mestinya bisa banget buat berdua.

COTO MAKASSAR




Soto atau coto namanya di Makassar ini khasnya adalah menggunakan jeroannya sapi, mulai dari babat, hati, sampe jantung dan dimakan dengan ketupat atau burasa (aka lontong yang pake santan). Walau tidak menggunakan santan, tapi berasa kental karena kacang tanah gorengnya. Seperti kebanyakan makanan Makassar lainnya, sebelum makan jangan lupa perasan jeruk nipis dan biar pedas tambahi sambal khas cotonya.

Banyak sekali yang jual coto di Makassar ini, nah tempat yang kami pilih adalah di Jl. Ranggong; termasuk salah satu yang tua di kota Makassar. Masaknya masih menggunakan kayu bakar dengan kuali yang sudah menghitam... 1 porsi = Rp 8.5K

Lokasi:
Jl. Ranggong no. 13


Bahan:
  • 1 kg jerohan sapi (babat, usus, jantung, paru, hati, limpa)
  • ¼ kg daging sapi sandung lamur
  • 2 batang serai, dimemarkan
  • 5 cm laos (lengkuas). dimemarkan
  • 2 batang seledri, iris halus
  • 2 batang daun bawang, iris halus
  • air untuk merebus

Bumbu yang dihaluskan:

  • 1½ sdm ketumbar, disangrai
  • ¼ sdt jintan, disangrai
  • ½ sdm merica bulat, disangrai
  • 50 gram kacang tanah, disangrai, buang kulit arinya
  • 1-2 sdm taoco
  • 6 buah cabai rawit
  • garam secukupnya
Cara membuat:
  • Rebus daging, jerohan, serai, dan laos dengan air sampai matang dan lunak.
  • Ukur kaldu sebanyak 1¼ liter, sisihkan.
  • Potong-potong jerohan dan daging sapi.
  • Tumis bumbu halus dengan 3 sdm minyak goreng sampai harum. Masukkan tumisan bumbu ke dalam kaldu yang sudah disisihkan. Rebus kaldu sampai terasa enak.
  • Siap dihidangkan. Letakkan potongan jerohan dan daging ke dalam mangkok, taburi dengan bawang goreng, dauh bawang, dan seledri. Jika suka, tambahkan kecap manis, sambal dan jeruk nipis. Hidangkan dengan nasi.

Untuk 8 orang.