RSS

LUMPIA Khas Semarang


Di Kota Semarang ini ada lima ”aliran” lumpia Semarang dengan cita rasa berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih.



Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.

Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (65), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.


Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.

Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.

Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.

Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang

Bahan:

20 lbr kulit lumpia siap pakai Daun bawang cung

Isi :

75 gr udang cincang

75 gr ayam cincang

300 gr rebung, iris korek api

100 gr tauge

1 btg daun bawang, iris halus

2 sdm kecap manis

1/2 sdt garam

1/2 sdt lada

1 sdt gula pasir

1 btr telur, kocok lepasMinyak goreng

Bumbu halus:

2 siung bawang putih

2 sdm ebi

4 bh bawang merah

1/2 sdt garam

1/4 sdt lada bubuk

Acar, aduk rata:

150 gr ketimun

10 bh cabai rawit

1 sdm gula pasir

1/2 sdt garam

1 sdt cuka

Saus:

2 siung bawang putih, cincang

50 gr gula merah

150 ml air matang

3 sdm tepung sagu, larutkan

1/4 sdt garam

1 sdm minyak untuk menumis

Cara membuat:

1. Buat isi: panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum, masukkan ayam dan udang, aduk sampai berubah warna. Tambahkan rebung, tauge, daun bawang, kecap manis, garam dan lada, aduk, masak hingga kering. Masukkan telur kocok, aduk-aduk, masak hingga kering, angkat, dinginkan.

2. Ambil selembar kulit lumpia, beri 1 sdm adonan isi, lipat kedua ujungnya lalu gulung dan rekatkan dengan putih telur.

3. Panaskan minyak, goreng lumpia sampai kuning kecokelatan, angkat, tiriskan.4. Buat saus: panaskan minyak, tumis bawang putih hingga layu, tambahkan air dan garam, rebus hingga mendidih, masukkan larutan tepung sagu, aduk, masak hingga mendidih dan kental, angkat


Untuk 8 buah


0 komentar:

Posting Komentar